SOFTSKILL
Segmentasi pasar
NAMA : MARLIN ARI
ASTUTI
NPM : 14611316
KELAS : 2SA01
UNIVERSITAS
GUNADARMA
JL.
AKSES KELAPA DUA CIMANGGIS, DEPOK 16951
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Segmentasi pasar” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Softskill
Rooshwan Budhi Utomo
Makalah
ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari
buku panduan yang berkaitan dengan Segmentasi Pasar, serta infomasi dari media
massa yang berhubungan dengan Segmentasi Pasar, tak lupa penyusun ucapkan
terima kasih kepada pengajar mata kuliah Softskill dan kepada teman-teman
mahasiswa yang telah mendukung dalam penyusunan makalah Segmentasi Pasar ini.
Penulis
berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Segmentasi Pasar. Memang
makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Depok, Mei 2013
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pasar terdiri dari banyak pembeli, dan
pembeli berbeda dalam banyak hal baik dalam motif, perilaku, maupun kebiasaan
pembelian. Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa pasar suatu produk tidak
homogen, tetapi heterogen. Hal inilah yang mendorong perusahaan melakukan
segmentasi pasar. Segmentasi merupakan pengelompokan pembeli dalam suatu pasar
yang memiliki kebutuhan dan tingkah laku yang sama.
Untuk itu dalam makalah ini saya akan
membahas mengenai manfaat dan kriteria Segmentasi Pasar.
B.
TOPIK PEMBAHASAN
1. Segmentasi
Pasar
2. Manfaat
Segmentasi Pasar
3. Kriteria
Segmentasi
C.
MAKSUD DAN TUJUAN
Untuk mengetahui hal-hal mengenai Segmentasi Pasar
dan untuk memenuhi tugas mata kuliah softskill Kewirausahaan
BAB
II
ISI
v SEGMENTASI
PASAR
Pasar terdiri dari banyak pembeli, dan
pembeli berbeda dalam banyak hal baik dalam motif, perilaku, maupun kebiasaan
pembelian. Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa pasar suatu produk tidak
homogen, tetapi heterogen. Hal inilah yang mendorong perusahaan melakukan
segmentasi pasar. Segmentasi merupakan pengelompokan pembeli dalam suatu pasar
yang memiliki kebutuhan dan tingkah laku yang sama.
Segmentasi merupakan unsur pertama
strategi. Menurut Hermawan Kartajaya dkk (2003) dalam bukunya Rethinking
Marketing segmentasi berarti ‘melihat pasar secara kreatif’. Segmentasi
merupakan seni mengidentifikasikan serta memanfaatkan peluang-peluang yang
muncul di pasar.
Latar belakang pentingnya segmentasi
bagi perusahaan disebabkan antara lain karena segmentasi memungkinkan
perusahaan lebih terfokus dalam mengalokasi sumber daya. Kedua, segmentasi
merupakan basis untuk menentukan komponen-komponen strategi, taktik dan value
secara keseluruhan. Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market
akan memberikan suatu acuan dan basis bagi penentuan positioning. Ketiga
segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing.
v MANFAAT
SEGMENTASI PASAR
Salah satu alasan perusahaan melakukan
segmentasi untuk meningkatkan efektivitas strategi pemasaran yang telah
disusun, serta lebih terarah dan sumber daya perusahaan dapat digunakan secara
efektif dan efisien. Segmentasi yang berorientasi pada peningkatan pemasaran
akan memberikan keuntungan bagi pebisnis dan pelanggan, yaitu:
1.
Menyediakan keinginan dan kebutuhan pelanggan dengan lebih baik
Produsen dapat memuaskan keinginan dan
kebutuhan pelanggan yang bervariasi dengan menggunakan pola berbeda, insentif
dan kegiatan promosi yang bebeda pada setiap segmen yang dituju. Contohnya
perusahaan Telkom dalam produknya Speedy, yang mengelompokkan konsumennya
kedalam kelompok pribadi, bisnis kecil, bisnis besar, dan organisasi pemerintah
atau kemasyarakatan dan bukan berdasarkan pada lini produk yang dihasilkan. Hal
tersebut terbukti mampu memberikan pelayanan dan ketersediaan produk yang lebih
baik.
2.
Meningkatkan pendapatan
Lebih sulit bagi produsen untuk
menaikkan harga pada seluruh pasar. Kecuali jika produsen mengelompokkan segmen
premium yang akan menerima harga yang lebih mahal. Dengan segmentasi perusahaan
mengetahui pasar mana yang berpotensi dapat meningkatkan pendapatannya lebih
besar.
3.
Peluang untuk tumbuh
Dengan segmentasi pasar organisasi
dapat menciptakan ‘niche product’ yang akan menarik konsumen lain untuk mencoba
dan kemudian membeli produk tersebut.
v KRITERIA
SEGMENTASI
Variabel-variabel utama yang biasa
digunakan untuk mensegmentasikan pasar konsumen dengan memperhatikan faktor
karakteristik konsumen yaitu letak geografi, demografi, dan psikografi.
Segmentasi geografis membagi-bagi pasar ke dalam unit-unit geografis seperti wilayah,
kota, desa dan iklim. Misal sepatu ski dipasarkan pada wilayah tertentu dan
tidak akan dijual di wilayah tropis yang hanya mempunyai 2 musim saja.
Segmentasi demografis memisahkan pasar
ke dalam kelompok-kelompok yang didasarkan pada variael umur, jenis kelamin,
status, pendapatan, pekerjaan, pendidikan agama, kewarganegaraan dan kelompok
umur. Misal pemasar perlu memperhatikan faktor demografi pribadi dengan
kriteria umur dan jenis kelamin untuk memasarkan produk baju dan sepatu.
Ukuran, corak ataupun desain baju dan sepatu untuk anak-anak tentu berbeda
dengan yang diperuntukkan untuk dewasa. Contoh lain dari segmentasi demografis
ini antara lain produsen susu formula yang membeda-bedakan produk berdasar usia
antara lain susu untuk usia di bawah 1 th, 1-3 th, dan diatas 3 th.
Segmentasi psikografi membagi-bagi
konsumen ke dalam kelompok-kelompok yang didasarkan menurut status sosial, gaya
hidup dan kepribadian. Misal produsen mobil yang mendesain mobil berdasarkan
pada faktor gaya hidup dan kepribadian konsumen. Produsen mendesain mobil sport
untuk konsumen bergaya sportif, mobil sedan lux untuk yang menginginkan kesan
ekslusif dan mengutamakan kenyamanan.
Demikian juga untuk produk rokok,
produsen mengembangkan merek-merek rokok bagi “perokok berat”, “perokok biasa”,
dan “perokok yang berhati-hati/ringan”. Selain memperhatikan karakteristik
konsumen, pasar juga dapat disegmentasikan berdasarkan tangapan konsumen
(segmentasi keprilakuan). Sehingga pembeli dipilah-pilah ke dalam variabel
kesempatan penggunaan, manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian,
dan sikap konsumen. Contoh dari segmentasi perilaku antara lain produsen pasta
gigi yang memperhatikan variabel manfaat yang dicari dalam mensegmentasikan
pasarnya. Misal, pasta gigi “Crest” yang menawarkan manfaat perlindungan
terhadap gigi berlubang sebagai daya tarik penjualan yang .demikian juga pasta
gigi “aquafresh” yang menawarkan 3 manfaat yaitu “perlindungan terhadap gigi
berlubang”, “nafas lebih segar”, dan “gigi lebih putih”.
Beberapa Contoh Kasus Segmentasi :
Produsen rokok nasional PT HM.
Sampoerna Tbk membidik segmen loyal customer. Untuk membidik segmen tersebut
Sampoerna mengkedepankan Dji Sam Soe Master Priece sebagai ujung tombaknya.
Salah satunya dengan meluncurkan Dji Sam Soe Gold yang merupakan pengembangan
dari produk Dji Sam Soe sebelumnya yang dikenal sebagai King of Kretek dan
hadir di masyarakat sejak tahun 1913. Ini merupakan varian ke-7 dari keluarga
Dji sam Soe. Namun rokok terbaru ini dibuat dalam bentuk fisik silinder dan
dibungkus dalam kemasan dengan bukaan flavor seal guna menjaga cita rasa dan
kesegaran aroma, serta memperlihatkan kesan modern dan dinamis. Segmentasi
pasar yang dituju, yaitu menyasar perokok antara usia 24 tahun dan 35 tahun.
Inovasi ini sebagai upaya mempertahankan posisi kami sebagai pemimpin pasar SKT
bagi perokok dewasa
Sensodyne
: variant dikhususkan pada satu jenis masalah gigi, yaitu gigi sensitif.
dipasarkan kalangan menengah ke atas (menilik dari harganya yang lumayan
merogoh kocek).
Varian terbaru Yamaha Mio menyasar pengguna
wanita yang semakin banyak menggunakan jenis motor skuter otomatis (skutis).
Peluang ini dilihat YMKI untuk mendekatkan produk skutis andalannya kepada kamu
hawa. Segmen ini dikhusukan untuk kaum wanita.
Marlboro
Black Menthol hadir sebagai bentuk inovasi dari PT Philip Morris Indonesia bagi
para perokok muda dewasa khususnya penggemar rokok menthol di Indonesia. Dengan
kualitas rokok putih kelas dunia, Marlboro Black Menthol menawarkan pengalaman
merokok dengan rasa menthol yang kuat bagi mereka yang menginginkan sensasi
menthol yang berbeda dengan tampilan kemasan yang memberi kesan maskulin dan
premium.
BAB
III
PENUTUP
Ø Kesimpulan
Untuk itu sebisa mungkin kita harus
dapat memanfaatkan peluang-peluang usaha yang ada dalam segmentasi pasar.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar